Langsung ke konten utama

PARAGRAF


  1. Pengertian Paragraf
merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain, membahas suatu informasi atau kalimat utama sebagai pengendaliannya dan juga pikiran penjelas sebagai pendukungnya.

  2. Syarat-Syarat Paragraf
Dalam pembentukan/pengembangan paragraf,ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan, diantranya:
2.1  Kesatuan
Fungsi paragraf adalah untuk mengembangkan gagasan pokok tersebut. Untuk itu, di dalam pengembangannya, uraian-uraian dalam sebuah paragraf tidak boleh menyimpang dari gagasan pokok tersebut. Dengan kata lain, uraian-uraian dalam sebuah paragraf diikat oleh satu gagasan pokok dan merupakan satu kesatuan. Semua kalimat yang terdapat dalam sebuah paragraf harus terfokus pada gagasan pokok.
2.2  Kepaduan atau Koherensi
Sebuah paragraf bukanlah sekedar kumpulan kalimat-kalimat yang berdiri sendiri-sendiri, tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Urutan pikiran yang teratur akan memperlihatkan adanya kepaduan, dan pembaca pun dapat dengan mudah memahami/mengikuti jalan pikiran penulis tanpa hambatan karena adanya perloncatan pikiran yang membingungkan.
Kata atau frase transisi yang dapat dipakai dalam karangan ilmiah sekaligus sebagai penanda hubungan dapat dirinci sebagai berikut.
2.2.1        penandaan hubungan secara eksplisit
2.2.1.1  Pengulangan kata
Contoh : Semua isi alam ini adalah makhluk, artinya ciptaan Tuhan. Ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan paling mulia adalah manusia. Manusia diizinkan oleh Tuhan memanfaatkan semua isi alam ini untuk keperluan hidupnya. Akan tetapi, tidak diizinkan menyakiti, menyiksa, dan menyia-nyiakan. 
2.2.1.2  Kata Ganti
Contoh : Johan anak Bu KArtika. Sekarang ia duduk di kelas III SMP. Tiap pagi teman-temannya selalu menghampirinya. Mereka berangkat dan pulang bersama-sama. 
2.2.1.3  kata-kata penghubung
contoh : Semalam suntuk Darto menonton pertandingan sepakbola di televisi. Oleh karena itu, ia bangun kesiangan. Akibatnya, ia terlambat masuk ke sekolah. 
2.2.2        penandaan hubungan secara implisit
Contoh:
Matahari belum tinggi benar, baru sepenggalan. Sinarnya yang keemasan membuat suasana sangat cerah. Angin segar bertiup sepoi-sepoi basa menggerak-gerakkan daun pepohonan. Burung-burung pun berkicau riang. Tampak segalanya indah. 
2.3  Pengembangan
Pengembangan ide atau gagasan dengan menggunakan kalimat-kalimat pendukung.
2.4  efektif
disusun dengan menggunakan kalimat efektif sehingga ide bisa tersampaikan dengan tepat. 
  3.     jenis-jenis paragraf : 
3.1  Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama
3.1.1        paragraf deduktif
merupakan paragraf dimana kalimat utamanya berada di awal paragraf.
Contoh : Penyalahgunaan narkoba sangat berbahaya bagi kesehatan. Narkoba memiliki efek ketagihan dan setiap jenis dari narkoba memiliki efek yang berbeda beda diantaranya adalah dapat menyebabkan detak jantung yang lebih cepat dari normal bahkan banyak kasus orang yang menggunakan narkoba sampai mengalami kematian karena overdosis
3.1.2        paragraf induktif
merupakan paragraph dimana kalimat utamanya berada di akhir paragraph.
Contoh : narkoba memiliki efek candu yang sangat kuat dan dari jenis jenis narkoba tersebut ada yang dapat menyebabkan gairah meningkat, detak jantung meningkat, dan pada kondisi tertentu dapat menyebabkan overdosis dan kematian. Menghindari narkoba adalah harga mati karena sangat berbahaya bagi kesehatan
3.1.3        paragraf campuran
paragraf yang gagasan utamanya terletak pada kalimat pertama dan kalimat terakhir.
contoh : Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang berusaha membangkitkan perekonomiannya. Indonesia gencar meningkatkan kegiatan produksi di sektor sandang, pangan, dan papan. Selain itu, proses distribusi merupakan sektor lain yang harus diperhatikan. Indonesia juga harus mengontrol sifat konsumtif warganya karena akan merugikan negara dalam jangka panjang. Dengan usaha-usaha tersebut, diharapkan indonesia berhasil membangkitkan perekonomiannya.
3.1.4        paragraf deskriptif/naratif/menyebar
paragraf yang menggambarkan sebuah objek dengan tujuan agar para pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan itu. Paragraf deskripsi ini menggambarkan sesuatu dengan kata-kata secara jelas dan terperinci.
Contoh : Kali kecil di depan rumah temanku terlihat sangat kotor. Warna airnya hitam pekat dan berminyak. Di pinggir kali, tampak pula tumpukan sampah yang umumnya berupa kantong plastik dan botol plastik bekas. Kotoran-kotoran itu terlihat menghambat laju air mengalir dan membuat air tergenang. Dari genangan air itu, tercium bau busuk yang menyengat hidung. 
3.2  Jenis- jenis paragraf dan contohnya ditinjau dari isinya 
3.2.1    Paragraf Eksposisi yaitu paragraf yang isinya memaparkan suatu masalah atau peristiwa . 
Contoh: Kegiatan dalam memeriahkan HUT RI ke 69 tanggal 17 Agustus 2014 di desa Simpang Pematang. Semua warga desa Simpang Pematang turut memeriahkan acara HUT RI ke 69 dengan mengikuti beragam perlombaan yang disediakan oleh panitia, perlombaan tersebut antara lain : panjat pinang, balap karung, makan kerupuk, memasukkan paku kedalam botol, tarik tambang dan lain sebagainya.
3.2.2    Paragraf Deskripsi  yaitu paragraf yang isinya menggambarkan suatu keadaan atau peristiwa dengan kata-kata sehingga para pembaca seolah-olah merasakan, melihat, mendengar dan mengalami langsung keadaan atau peristiwa tersebut . 
Contoh: Malam bulan purnama yang meriahCahaya bulan purnama yang sangat terang. Keadaan malam bagaikan siang, yang terang bukan saja di tempat-tempat yang lapang, bawah pepohonan pun tampak terang. Anak-anak terlihat senang sekali, ada yang main kejar-kejaran, main sumput-sumputan, dan juga ada yang main pencak silat. Anak-anak remajapun tidak mau ketinggalan, mereka banyak menikmati sinar bulan purnama dengan duduk-duduk santai dibawah pohon. Sebagian lagi jalan-jalan berkeliling kampung.
3.2.3       Paragraf Argumentasi yaitu paragraf yang isinya meyakinkan pembaca sehingga pembaca menerima gagasan penulis. 
Contoh: Membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan. Seorang dokter pasti selalu membaca buku-buku medis, sebab tanpa membaca buku medis ia akan banyak mengalami kesulitan ketika akan mendeteksi penyakit pasien. Seorang pelajar, tanpa mau membaca buku pelajaran secara rutin, pasti akan banyak mengalami kesulitan ketika menjawab pertanyaan dari guru. Banyak lagi contoh-contoh membaca yang selalu dilakukan oleh seseorang.
3.2.4   Paragraf Persuasi yaitu paragraf yang isinya membujuk atau mempengaruhi pembaca agar mau mengikuti pendapat atau gagasan penulis . Jenis paragraf ini hampir sama dengan paragraf argumentasi bahwadiawal paragraf penulis menyajikan pendapat dahulu kemudian disajikan pernyataan yang berupa alasan . Perbedaannya yaitu pada paragraf argumentasi alasan yang digunakan berupa fakta, sedangkan pada paragraf persuasi alasannya berupa kalimat himbauan, ajakan atau harapan penulis. 
Contoh: Membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan. Sebab seseorang yang tidak mau membaca buku pasti tidak banyak memiliki pengetahuan. Pengetahuan itu banyak bersumber dari buku. Anak yang pintar misalnya, dia pasti menjadi kutu buku. Tiada hari tanpa membaca baginya. siapa saja yang kurang membaca pasti ia sangat terbatas pengetahuannya. Oleh karena itu biasakanlah membaca buku-buku ilmu pengetahuan, bila ingin memiliki ilmu pengetahuan.
3.2.5   Paragraf Narasi yaitu paragraf yang isinya menceritakan masalah atau suatu peristiwa , sehingga pembaca dapat terhibur atau terharu terhadap masalah atau peristiwa yang terjadi .
Contoh: Beberapa minggu yang lalu kami telah melakukan perjalanan ke Lampung. Rombongan kami terdiri dari 5 mobil pribadi. Kendaraan kami melaju dengan cepat secara beriringan. Perjalanan sangat menyenangkan, tak seorangpun yang tidak gembira. Semua sangat bahagia melihat pemanandangan walau hanya didalam mobil ketika suasana dan gemerlapnya lampu-lampu yang menghiasi kota Bandar Lampung.


  4.     Macam-Macam Pola Pengembangan Paragraph
4.1  pengembangan umum-khusus
Paragraf yang dimulai dengan pikiran pokok kemudian diikuti oleh pikiran-pikiran penjelas.
Contoh :  Pada waktu menulis surat kita harus tenang. Kalau sedang sedih, bingung, kesal, atau marah kita jangan menulis surat. Kesedihan, kebingungan, kekesalan, dan kemarahan itu akan tergambar dalam surat kita. Mungkin akan tertulis kata-kata yang kurang terpikir, terburu nafsu, dan dapat merusak suasana.
4.2  pengembangan khusus-umum
Paragraf yang dimulai dengan pikiran-pikiran penjelas kemudian diikuti oleh pikiran pokok atau kesimpulan.
Contoh : Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan bermacam-macam pikiran dan perasaan kepada sesama manusia. Dengan bahasa pula, manusia dapat mewarisi dan mewariskan semua pengalaman dan pengetahuannya. Seandainya manusia tidak berbahasa, alangkah sunyinya dunia ini. Memang bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.
4.3  pengembangan dengan alasan-alasan
Pada paragraf ini didahului dengan sebab terjadinya sesuatu dan diikuti rincian-rincian sebagai akibatnya atau sebaliknya. Sebab sebagai pikiran utama dan akibat sebagai pikiran-pikiran penjelas.
Contoh :
(1) Itik Indonesia baik sekali untuk diternakkan.
(2) Pemeliharaannya sederhana sekali.
(3) Telurnya banyak.
(4) Tahan terhadap berbagai penyakit.
(5) Ia kuat sekali berjalan jauh.
Kalimat (1) sebagai sebab dan  kalimat (2), (3), (4), (5) sebagai akibat
4.4  pengembangan dengan contoh
Pengembangan jenis ini dikemukakan suatu pernyataan yang diikuti rincian berupa contoh-contoh.
Contoh : Sejalan dengan perkembangan sejarahnya, perbendaharaan kata Indonesia diperkaya oleh berbagai bahasa. Ada yang berasal dari bahasa daerah, ada pula yang berasal dari bahasa asing. Yang berasal dari bahasa daerah, misalnya nyeri, babak, beres, dan sewenang-wenang. Adapun yang berasal dari bahasa asing lampu, motor, ahli, akhlak, dan lain-lain.
4.5  pengembangan dengan perbandingan
pengembangan paragraf jenis ini mengungkapkan persamaan dan perbedaan dua objek atau lebih.
Contoh :
(1) Kota Jakarta dan Bandung mempunyai persamaan dan perbedaan.
(2) Keduanya termasuk kota besar bahkan sebagai ibukota provinsi.
(3) Ditinjau dari suasana, Jakarta bersuhu panas sedangkan Bandung sejuk.
(4) Di samping itu, Kota Jakarta memiliki peran lain, yaitu sebagai ibukota negara. 
Persamaan ditunjukkan oleh kalimat (2) dan  perbedaan oleh kalimat (3) dan (4).


Sumber :




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Login Library Gunadarma

Apa sih e-library gunadarma itu?... jadi library gunadarma itu merupakan perpustakaan secara online, dimana kita bisa melihat hasil dari penulisan Ilmiah , Jurnal , koleksi dari buku dan lain sebagainya. Nah tapi beberapa orang masih kesulitan dalam log-in ke situs tersebut. Bagaimana sih caranya? Pertama-tama Login ke account Studentsite kalian Setelah itu klik Perpustakaan seperti gambar dibawah ini Kemudian akan muncul tampilan pemberitahuan bahwa kalian telah terdaftar seebagai pengguna Deposit dan E-paper perpustakaan Universitas Gunadarma seperti gambar dibawah ini... Lalu buka kembali library.gunadarma.ac.id , kemudian log-in dengan ussername dan password student site kalian.. Dan taraaaaa...... sekarang kalian sudah bisa menggunakan fasilitas ini, sangat mudah bukan?  J  ....

Cara membuat waterfall card

hay hay kali ini aku bakal nge share gimana sih cara buat waterfall card, biasanya waterfall card ini aku gunain sebagai salah satu object buat di explosion box , nah ikutin yuk langkahnya ... siapkan bahan untuk membuat slide card kalian :  - Karton / kertas warna warni - gunting - lem - penggaris potong kertas menjadi bentuk persegi ( ukuran yang aku pakai 6cm x 6 cm) potong kertas lebar 3 cm dan panjang 15-20 cm   Buat pola pada kertas seperti gambar dibawah ini  kemudian lipat di tiap garis seperti gambar dibawah ini Tempelkan kertas yang berbentuk persegi seperti gambar dibawah ini setelah tertempel semua lipat sisa kertas seperti gambar dibawah ini tempelkan kertas lebar sekitar 2cm dan panjang 6 cm dan beri lem di tiap ujung sisi nah mudah bukan? , apabila masih kurang jelas dengan tutorial diatas kalian bisa liat tutorial nya apda video dibawah ini :D

Pluviophile dan Nyctophilia

    Pluviophile dan nyctophilia merupakan istilah di dalam ilmu psikologi. Dalam ilmu psikologi terdapat banyak istilah yang menjelaskan tentang apa,bagaimana dan mengapa suatu tingkah laku dapat terjadi. ketika saya membaca sebuah artikel saya menemukan istilah-istilah unik yang sebelumnya saya tidak pernah mendengarnya, ada dua istilah yang membuat saya tertarik untuk membahasnya yaitu pluviophile dan nyctophilia.    Pluviophile, apa sih sebenarnya pluviophile itu? pluviophile adalah sebutan bagi para pencinta hujan. Pluviophile bisa disebut juga penyakit kejiwaan atau gangguan psikologis dimana penderitnya merasakan kedamaian dan kebahagiaan saat hujan turun. dari salah satu artikel yang saya baca salah satu ciri pluviophile adalah bila hujan turun ketika orang lain mencari tempat untuk berteduh tetapi pluviophile akan melompat ke tengah hujan tanpa memperdulikan apapun.Hujan memang bisa membawa ke tenangan bagi sebagian orang, itupun yang saya rasakan saat turunnya hujan, keti