Langsung ke konten utama

Kalimat Efektif

Kalimat Efektif

     1.     Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat yang memiliki ejaan dan tanda baca sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan benar sesuai dengan Ejaan yang disempurnakan (EYD) sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya. Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Kalimat efektif digunakan pada tulisan ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, dan sebagainya. 

     2.     Ciri-Ciri Kalimat Efektif
 2.1  Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur SP.
2.2  Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.
2.3  Menggunakan diksi yang tepat.
2.4  Menggunakankesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis.
2.5  Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
2.6  Melakukan penekanan ide pokok.
2.7  Mengacu pada kehematan penggunaan kata.
2.8  Menggunakan variasi struktur kalimat

    3.     Syarat- Syarat Kalimat Efektif
3.1  Kesepadanan Struktur
Kespadanan adalah keseimbangan antara gagasan atau pemikiran dengan struktur bahasa yang dipakai dalam kalimat. Kesepadanan dalam kalimat ini diperlihatkan dengan adanya kesatuan gagasan dan kesatuan pikiran. Ciri-ciri kalimat yang memiliki kesepadanan struktur, yaitu:
a.    Memiliki subjek dan predikat yang jelas
Contoh:
-      Bagi semua mahasiswa Baru harus mengikuti kegiatan PPSPPT. (Tidak efektif)
-      Semua mahasiswa Baru harus mengikuti kegaiatan PPSPPT. (Efekti)

b.    Tidak memiliki subjek yang ganda di dalam kalimat tunggal.
Contoh:
-      Penyusunan proposal itu kami dibantu oleh para panitia. (Tidak Efekti)
-      Dalam menyusun proposal itu, kami dibantu oleh para panitia. (Efektif)
c.    Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.
Contoh :
-      Kami datang terlambat. Sehingga Kami tidak dapat mengikuti upacara. (tidak efektif)
-      Kami datang terlambat sehingga Kami tidak dapat mengikuti upacara. (efektif)
d.    Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
Contoh :
-      Ani yang berasal dari Jerman. (Tidak Efektif)
-      Ani berasal dari Jerman. (Efektif)
3.2  Keparalelan
Keparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. Jika pertama menggunakan kata kerja, bentuk kedua juga menggunakan kata kerja. Jika kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me- juga.
Contoh :
-   Ayah menolong anak kucing itu dengan dipindahkannya ke pinggir jalan. (Tidak Efektif)
-         Ayah menolong anak kucing itu dengan memindahkannya ke pinggir jalan. (Efektif)
3.3  Ketegasan Atau Penekanan
Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat.
a.       Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan awal kalimat.
Contoh :
-      Ibu mengharapkan agar anak-anaknya mampu berprestasi di sekolah .  (Tidak Efektif)
(penekanannya Ibu mengharapkan)
-      Harapan ibu ialah agar anak-anaknya mampu berprestasi di sekolah . (Efektif)
b.      Membuat urutan kata yang bertahap
Contoh :
-      Bukan enam, lima atau delapan, tetapi seluruh mahasiswa terlibat dalam acara tersebut. (Tidak Efektif)
-      Bukan lima, enam atau delapan, tetapi seluruh mahasiswa terlibat dalam acara tersebut. (Efektif)
c.       Melakukan pengulangan kata.
Contoh :
-      Ani suka melihat kesopanan temannya, ani suka akan tata karma mereka.
3.4  Kehematan
kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan:
a.       penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.
Contoh :
-      karena ia datang terlambat maka dia di hukum di depan kelas. (Tidak Efektif)
-      Karena  datang terlambat maka dia dihukum di depan kelas. (Efektif)
b.      Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
Contoh :
-      Diandra memiliki rambut warna hitam
karena hitam mencakupi kata warna maka kalimat diubah menjadi :
-      Diandra memiliki rambut hitam.
c.       Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
Contoh :
-      Dia hanya menyukai roknya saja.
-      Dia hanya menyukai roknya.
3.5  Kecermatan
adalah kalimat yang dihasilkan tidak menimbulkan tafsir ganda dan harus tepat diksinya. 
Agar tercapai kecermatan dan ketepatan diksi, harus memperhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini :
a.       Hindari penanggalan awalan
Contoh :
-      Saya keberatan jika harus meninggalkan rumah ini.
-      Saya berkeberatan jika harus meninggalkan rumah ini.
b.      Hindari peluluhan bunyi/ c /
Contoh :
-      Aura menyicipi masakan ibu di dapur.
-      Aura mencicipi masakan ibu di dapur.
c.       Hindari bunyi / s /, / p /, / t /, dan/ k / yang tidak luluh
Contoh :
-      Tanpa mengesampingkan kodratnya sebagai perempuan, Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) berusaha memromosikan, dan mensosialisasikan Undang-Undang Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.
-      Tanpa mengesampingkan kodratnya sebagai perempuan, Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) berusaha mempromosikan, dan mensosialisasikan Undang-Undang Pencegahan Kekerasaan dalam Rumah Tangga.
d.      Hindari pemakaian kata ambigu
Contoh kalimat ambigu:
-      Andi Anak pak Budi yang tinggi itu memiliki seekor kucing.
Perhatikan pada kalimat diatas , kalimat tersebut memiliki makna ganda, yaitu siapa yang tinggi, Andi atau pak budi.
3.6  Ketepatan :
Yang dimaksud dengan ketepatan adalah kesesuaian/ kecocokan pemakaian unsur-unsur yang membangun suatu kalimat sehingga terbentuk pengertian yang bulat dan pasti.
Beberapa yang harus diperhatikan :
a.       Pemakaian kata harus tepat.
b.      Kata berpasangan harus sesuai.
c.       Menghindari peniadaan preposisi.
Contoh :
-      Pedagang soto ayam itu berjualan dari pagi sehingga malam.(salah dalam pemakaian kata sehingga)
Kalimat yang efektif ialah :
-      Pedagang soto ayam itu berjualan dari pagi sampai malam.
3.7  Kepaduan
Kepaduan ialah informasi yang disampaikan itu tidak terpecah-pecah, Kalimat tidak bertele-tele dan harus sistematis. Yang dimaksud dengan koherensi atau kepaduan yang baik dan kompak adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu. Bagaimana hubungan antara subyek dan predikat, hubungan antara predikat dengan obyek, serta keterangan-keterangan lain yang menjelaskan tiap-tiap unsur pokok tadi.
3.8  Kesejajaran
Kesejajaran adalah penggunaan bentuk-bentuk yang sama pada kata-kata yang paralel. Agar kalimat terlihat rapi dan bermakna sama, kesejajaran dalam kalimat diperlukan.
Contoh :
-      Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan dokumen, kerusakan barang, busuknya makanan, dan jika hewan yang diletakkan didalam bagasi tiba-tiba mati. (Tidak Efektif)
-      Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan dokumen, kerusakan barang, kebusukan makanan, dan kematian hewan. (Efektif)

3.9  Keharmonisan
Keharmonisan kalimat artinya setiap kalimat yang kita buat harus harmonis antara pola berpikir dan struktur bahasa.
a.       Subjek
Subjek (S) adalah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, sosok, benda, sesuatu hal
b.      Predikat
Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan apa atau dalam keadaan bagaimana subjek. Predikat juga berupa sifat, situasi, status, ciri, atau jati diri subjek.
c.       Objek dan Pelengkap
Objek dan pelengkap adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat.
d.      Keterangan
Keterangan adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian yang lainnya.

Sumber :



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Login Library Gunadarma

Apa sih e-library gunadarma itu?... jadi library gunadarma itu merupakan perpustakaan secara online, dimana kita bisa melihat hasil dari penulisan Ilmiah , Jurnal , koleksi dari buku dan lain sebagainya. Nah tapi beberapa orang masih kesulitan dalam log-in ke situs tersebut. Bagaimana sih caranya? Pertama-tama Login ke account Studentsite kalian Setelah itu klik Perpustakaan seperti gambar dibawah ini Kemudian akan muncul tampilan pemberitahuan bahwa kalian telah terdaftar seebagai pengguna Deposit dan E-paper perpustakaan Universitas Gunadarma seperti gambar dibawah ini... Lalu buka kembali library.gunadarma.ac.id , kemudian log-in dengan ussername dan password student site kalian.. Dan taraaaaa...... sekarang kalian sudah bisa menggunakan fasilitas ini, sangat mudah bukan?  J  ....

Cara membuat waterfall card

hay hay kali ini aku bakal nge share gimana sih cara buat waterfall card, biasanya waterfall card ini aku gunain sebagai salah satu object buat di explosion box , nah ikutin yuk langkahnya ... siapkan bahan untuk membuat slide card kalian :  - Karton / kertas warna warni - gunting - lem - penggaris potong kertas menjadi bentuk persegi ( ukuran yang aku pakai 6cm x 6 cm) potong kertas lebar 3 cm dan panjang 15-20 cm   Buat pola pada kertas seperti gambar dibawah ini  kemudian lipat di tiap garis seperti gambar dibawah ini Tempelkan kertas yang berbentuk persegi seperti gambar dibawah ini setelah tertempel semua lipat sisa kertas seperti gambar dibawah ini tempelkan kertas lebar sekitar 2cm dan panjang 6 cm dan beri lem di tiap ujung sisi nah mudah bukan? , apabila masih kurang jelas dengan tutorial diatas kalian bisa liat tutorial nya apda video dibawah ini :D

Pluviophile dan Nyctophilia

    Pluviophile dan nyctophilia merupakan istilah di dalam ilmu psikologi. Dalam ilmu psikologi terdapat banyak istilah yang menjelaskan tentang apa,bagaimana dan mengapa suatu tingkah laku dapat terjadi. ketika saya membaca sebuah artikel saya menemukan istilah-istilah unik yang sebelumnya saya tidak pernah mendengarnya, ada dua istilah yang membuat saya tertarik untuk membahasnya yaitu pluviophile dan nyctophilia.    Pluviophile, apa sih sebenarnya pluviophile itu? pluviophile adalah sebutan bagi para pencinta hujan. Pluviophile bisa disebut juga penyakit kejiwaan atau gangguan psikologis dimana penderitnya merasakan kedamaian dan kebahagiaan saat hujan turun. dari salah satu artikel yang saya baca salah satu ciri pluviophile adalah bila hujan turun ketika orang lain mencari tempat untuk berteduh tetapi pluviophile akan melompat ke tengah hujan tanpa memperdulikan apapun.Hujan memang bisa membawa ke tenangan bagi sebagian orang, itupun yang saya rasakan saat turunnya hujan, keti